PijjarBlog!

Bercerita Tentang Semua Hal .!!

Senin, 28 November 2011

Antara Aku, Kamu, dan Cinta



Dear : My GirlFriend 

Ini semua memang persoalan antara aku, kamu, dan Cinta. Semoga dengan gebrakan dan resolusi terhebat abad ini, aku bisa menjadikan kamu sebagai belahan hati,  yang selama ini dinanti. Amin.
 
From : your BoyFriend

Gadis manis di samping gue itu bukan adek gue!
dia pacar gue !
Gak Percaya ?? Terserah sih ... ..

Andai waktu bisa terulang

Andai waktu bisa terulang
Gue ga akan merubah keadaan
Ga akan mencoba menghindari kesalahan
Atau memperbaikinya.
Andai waktu bisa terulang
Gue akan tetep menjalani hidup gue seperti biasanya
Ga akan mencoba menjadi orang lain
Atau siapapun.
Kenapa?
Gue gamau merubah keadaan
Tanpa hidup gue yang rumit waktu itu
Mungkin gue ga punya rasa syukur saat ini.
Meskipun waktu bisa diulang
Gue tetep gamau menghindari kenyataan-kenyatan pahit yang pernah gue alami
Tanpa itu, ga ada gue yang sekarang.
Meskipun waktu bisa diulang
Gue tetep akan mengulangi peristiwa itu
Kalau aja waktu beneran bisa diulang
Gue ga akan manfaatin waktu itu untuk memperbaiki hidup gue.
Gue cuma mau gue yang sekarang.
Gue gamau menyesali apa yang udah terjadi.
Gue optimis itu jalan terbaik yang udah Tuhan berikan.
Menyesal ga akan mampu mengulang waktu.
Menyesal juga ga akan mampu merubah kenyataan.
Karena kenyataannya, waktu memang ga pernah bisa diulang…

Kamis, 10 November 2011




Aku tidak ingin hidup seribu tahun lagi.
Bahkan seratus pun terlalu banyak untukku. 
Aku mau bahagia dengan apa yang aku punya & menikmatinya.





.
I'm not popular, but I have nice friends.
I'm not rich, but I have what I need.
I may not be liked, but I know I'm loved.

Tulisanku

Sebagian orang mungkin mudah mengungkapkan
Isi hati dan perasaannya
Namun Saat lidah sulit mengungkapkan isi hati yg sesungguh nya
Aku mulai memainkan jemariku, mengukir kata dalam lembaran” putih
Seperti lembar” kehidupan, aku menulis seakan menari” mengikuti irama hati

Ada beberapa hal yg bisa kita ungkapkan ke orang lain
Namun banyak hal yg harus kita simpan dalam hati
Karena dengan tulisan aku mampu menceritakan
Segala keluh kesah ku tanpa harus menunggu dia muak
Karena mendengarkan segala nya…..

Tulisan ku adalah sahabat ku
Karena dia slalu ada waktu untuk mendengar curahan ku kapan pun
Tulisan ku adalah sahabat ku
Karena dia tak mungkin menghianati ku
Tulisan ku adalah sahabat ku
Karena dengan tulisan ku aku aku bisa bercerita sesuka ku

Saat aku menuangkan isi hati dalam tulisan ku
Aku buta karena aku tak ingin melihat kebelakang lg
Saat aku menorehkan pikiran ku dalam tulisan ku
Aku tuli karena aku tak ingin mendengar suara” lain selain suara hati ku
Saat aku melukiskan perasaan ku dalam tulisan ku
Aku lumpuh karena aku tak ingin beranjak sebelum semua
Isi hati dan persaan kumuntahkan kedalam tulisan ku

Tulisan ku adalah sahabat ku
Karena dia slalu ada waktu untuk mendengar curahan ku kapan pun
Tulisan ku adalah sahabat ku
Karena dia tak mungkin menghinati ku
Tulisan ku adalah sahabat ku
Karena dengan tulisan ku aku aku bisa bercerita sesuka ku

Jika tulisan ku mampu menjelma menjadi sesuatu
akan selalu ku jaga semampu ku
Karena hanya kau yang tau isi hati ku menyimpan nya jauh
dalam lubuk hati ku

Jumat, 04 November 2011

Ingin menulis tentangmu
tapi mungkin terlalu dini.

Jadi sebaiknya
aku tuliskan dua kata saja:
Kamukah orangnya ??


 

"Bunda , Aku ingin Dimandikan Bunda"

         Dewi sebut saja namanya , dia adalah seorang mahasiswi yang berotak cemerlang dan memiliki idealisme yang tinggi. Sejak masuk kampus, sikap dan konsep dirinya sudah jelas: meraih yang terbaik di bidang akademis maupun profesi yang akan digelutinya. ''Why not to be the best?,'' begitu ucapan yang kerap kali terdengar dari mulutnya, mengutip ucapan seorang mantan presiden Amerika.

Ketika Kampus, mengirim mahasiswa untuk studi Hukum Internasional di Universiteit Utrecht-Belanda, Dewi termasuk salah satunya.

Setelah menyelesaikan kuliahnya, Dewi mendapat pendamping hidup yang ''selevel''; sama-sama berprestasi, meski berbeda profesi. tak lama berselang lahirlah Bayu, buah cinta mereka, anak pertamanya tersebut lahir ketika Dewi diangkat manjadi staf diplomat, bertepatan dengan suaminya meraih PhD. Maka lengkaplah sudah kebahagiaan mereka.

Ketika Bayu, berusia 6 bulan, kesibukan Dewi semakin menggila. Bak seekor burung garuda, nyaris tiap hari ia terbang dari satu kota ke kota lain, dan dari satu negara ke negara lain. dan ada rekan kerja di kantornya pun pernah bertanya padanya, "Tidakkah si Bayu masih terlalu kecil untuk ditinggal-tinggal oleh ibundanya ?" Dengan sigap Dewi menjawab, "Oh, saya sudah mengantisipasi segala sesuatunya dengan sempurna". "Everything is OK !, Don’t worry Everything is under control kok !" begitulah selalu ucapannya, penuh percaya diri.

Ucapannya itu memang betul-betul ia buktikan. Perawatan anaknya, ditangani secara profesional oleh baby sitter termahal. Dewi tinggal mengontrol jadwal Bayu lewat telepon. Pada akhirnya Bayu tumbuh menjadi anak yang tampak lincah, cerdas mandiri dan mudah mengerti.

Kakek-neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu semata wayang itu, tentang betapa hebatnya ibu-bapaknya. Tentang gelar Phd. dan nama besar, tentang naik pesawat terbang, dan uang yang berlimpah. "Contohlah ayah-bundamu Bayu, kalau Bayu besar nanti jadilah seperti Bunda". Begitu selalu nenek Bayu, berpesan di akhir dongeng menjelang tidurnya.

Ketika Bayu berusia 5 tahun, neneknya menyampaikan kepada Dewi kalau Bayu minta seorang adik untuk bisa menjadi teman bermainnya dirumah apa bila ia merasa kesepian.

Terkejut dengan permintaan tak terduga itu, Dewi dan suaminya kembali meminta pengertian anaknya. Kesibukan mereka belum memungkinkan untuk menghadirkan seorang adik buat Bayu. Lagi-lagi bocah kecil inipun mau ''memahami'' orangtuanya.

Dengan Bangga Dewi mengatakan bahwa kamu memang anak hebat, buktinya, kata Dewi, kamu tak lagi merengek minta adik. Bayu, tampaknya mewarisi karakter ibunya yang bukan perengek dan sangat mandiri. Meski kedua orangtuanya kerap pulang larut, ia jarang sekali ngambek. Bahkan, tutur Dewi pada saya , Bayu selalu menyambut kedatangannya dengan penuh ceria. Maka, Dewi sering memanggilnya malaikat kecilku. Sungguh keluarga yang bahagia, pikir saya. Meski kedua orangtuanya super sibuk, namun Bayu tetap tumbuh dengan penuh cinta dari orang tuanya. Diam-diam, saya jadi sangat iri pada keluarga ini.

Suatu hari, menjelang Dewi berangkat ke kantor, entah mengapa Bayu menolak dimandikan oleh baby sitternya. Bayu ingin pagi ini dimandikan oleh Bundanya," Bunda aku ingin mandi sama bunda...please...please bunda", pinta Bayu dengan mengiba-iba penuh harap.

Karuan saja Dewi, yang detik demi detik waktunya sangat diperhitungkan merasa gusar dengan permintaan anaknya. Ia dengan tegas menolak permintaan Bayu, sambil tetap gesit berdandan dan mempersiapkan keperluan kantornya. Suaminya pun turut membujuk Bayu agar mau mandi dengan baby sitternya. Lagi-lagi, Bayu dengan penuh pengertian mau menurutinya, meski wajahnya cemberut.

Peristiwa ini terus berulang sampai hampir sepekan. "Bunda, mandikan aku !" Ayo dong bunda mandikan aku sekali ini saja...?" kian lama suara Bayu semakin penuh tekanan. Tapi toh, Dewi dan suaminya berpikir, mungkin itu karena Bayu sedang dalam masa pra-sekolah, jadinya agak lebih minta perhatian. Setelah dibujuk-bujuk, akhirnya Bayu bisa ditinggal juga dan mandi bersama Mbanya.

Sampai suatu sore, Dewi dikejutkan oleh telpon dari sang baby sitter, "Bu, hari ini Bayu panas tinggi dan kejang-kejang. Sekarang sedang di periksa di Ruang Emergency".

Dewi, ketika diberi tahu soal Bayu, sedang meresmikan kantor barunya di Medan. Setelah tiba di Jakarta, Dewi langsung ngebut ke UGD. Tapi sayang... terlambat sudah...Tuhan sudah punya rencana lain. Bayu, si malaikat kecil, keburu dipanggil pulang oleh Tuhannya.. Terlihat Dewi mengalami shock berat. Setibanya di rumah, satu-satunya keinginan dia adalah untuk memandikan putranya, setelah bebarapa hari lalu Bayu mulai menuntut ia untuk memandikannya, Dewi pernah berjanji pada anaknya untuk suatu saat memandikannya sendiri jika ia tidak sedang ada urusan yang sangat penting. Dan siang itu, janji Dewi akhirnya terpenuhi juga, meskipun setelah tubuh si kecil terbujur kaku.

Ditengah para tetangga yang sedang melayat, terdengar suara Dewi dengan nada yang bergetar berkata "Ini Bunda Nak...., Hari ini Bunda mandikan Bayu ya...sayang....! akhirnya Bunda penuhi juga janji Bunda ya Nak.." . Lalu segera saja satu demi satu orang-orang yang melayat dan berada di dekatnya tersebut berusaha untuk menyingkir dari sampingnya, sambil tak kuasa untuk menahan tangis mereka.

Ketika tanah merah telah mengubur jasad si kecil, para pengiring jenazah masih berdiri mematung di sisi pusara sang Malaikat Kecil. . Berkali-kali Dewi, sahabatku yang tegar itu, berkata kepada rekan-rekan disekitanya, "Inikan sudah takdir, ya kan..!" Sama saja, aku di sebelahnya ataupun di seberang lautan, kalau sudah saatnya di panggil, ya dia pergi juga, iya kan?". Saya yang saat itu tepat berada di sampingnya diam saja. Seolah-olah Dewi tak merasa berduka dengan kepergian anaknya dan sepertinya ia juga tidak perlu hiburan dari orang lain.

Sementara di sebelah kanannya, Suaminya berdiri mematung seperti tak bernyawa. Wajahnya pucat pasi dengan bibir bergetar tak kuasa menahan air mata yang mulai meleleh membasahi pipinya.

Sambil menatap pusara anaknya, terdengar lagi suara Dewi berujar, "Inilah konsekuensi sebuah pilihan!" lanjut Dewi, tetap mencoba untuk tegar dan kuat.

Angin senja meniupkan aroma bunga kamboja yang menusuk hidung hingga ke tulang sumsum. Tak lama setelah itu tanpa di duga-duga tiba-tiba saja Dewi jatuh berlutut, lalu membantingkan dirinya ke tanah tepat diatas pusara anaknya sambil berteriak-teriak histeris. "Bayu maafkan Bunda ya sayaang..!!, ampuni bundamu ya nak...? serunya berulang-ulang sambil membenturkan kepalanya ketanah, dan segera terdengar tangis yang meledak-ledak dengan penuh berurai air mata membanjiri tanah pusara putra tercintanya yang kini telah pergi untuk selama-lamanya.

Lalu terdengar lagi Dewi berteriak-teriak histeris "Bangunlah Bayu sayaaangku....Bangun Bayu cintaku, ayo bangun nak.....?!?" pintanya berulang-ulang, "Bunda mau mandikan kamu sayang.... Tolong Beri kesempatan Bunda sekali saja Nak.... Sekali ini saja, Bayu.. anakku...?" Dewi merintih mengiba-iba sambil kembali membenturkan kepalanya berkali-kali ke tanah lalu ia peluki dan ciumi pusara anaknya bak orang yang sudah hilang ingatan. Air matanya mengalir semakin deras membanjiri tanah merah yang menaungi jasad Bayu.

Senja semakin senyap, aroma bunga kamboja semakin tercium kuat manusuk hidung membuat seluruh bulu kuduk kami berdiri menyaksikan peristiwa yang menyayat hati ini...tapi apa hendak di kata, nasi sudah menjadi bubur, sesal kemudian tak berguna. Bayu tidak pernah mengetahui bagaimana rasanya dimandikan oleh orang tuanya karena mereka merasa bahwa banyak hal yang jauh lebih penting dari pada hanya sekedar memandikan seorang anak.

Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua para orang tua yang sering merasa hebat dan penting dengan segala kesibukannya

Siapa yang akan mendoakan kita nanti ??

Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke. Sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.

Malaikat memulai pembicaraan, "Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup. Dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!

"Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang .. . " kata si pengusaha ini dengan yakinnya. Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang
sudah disepakati.

Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, "Apakah besok pagi aku
sudah pulih? Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit".

Dengan lembut si Malaikat berkata, "Anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu
tinggal 60 menit lagi. Rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu".

Tampa menunggu reaksi dari si pengusaha, si malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa
buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra putrinya yang
berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka".

Kata Malaikat, "Aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? Itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu"

Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh, " Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami
atau ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan
seorang ayah. Hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri."

Dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat".

Melihat peristiwa itu, tampa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini bahwa dia
bukanlah suami yang baik. Dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya. Malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.

Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini, penyesalan yang luar biasa. Tapi waktunya
sudah terlambat ! Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang !

Dengan setengah bergumam dia bertanya,"Apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman
organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?"

Jawab si Malaikat, " Ada beberapa yang berdoa buatmu.Tapi mereka tidak Tulus. Bahkan ada yang mensyukuri penyakit
yang kau derita saat ini. Itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik. Bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah".

Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia. Tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setiamenjaganya sepanjang malam.

Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga
tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.

Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata, "Anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu ! ! Kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00".

Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan
lalu. Bukankah itu Panti Asuhan ? kata si pengusaha pelan.
"Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik
perhatian pemerintah dan investor luar negeri. "

"Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU. Setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu. "

~~~

Doa sangat besar kuasanya. Tak jarang kita malas. Tidak
punya waktu. Tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain.
Ketika kita mengingat seorang sahabat lama/keluarga, kita pikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia.
Mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang mengasihi dia. Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi.
Hindarilah perbuatan menyakiti orang lain...Sebaliknya perbanyaklah berdoa buat orang lain.

Doa adalah cermin yang akan kembali untuk kita

mendoakan orang lain tanpa sepengetahuan itu jauh lebih baik..
walaupun kita kecewa/sakit hati, doakanlah dgn doa yang baik, karena klu kita mendoakan yg jelek siapa tahu Doa tersebut akan kembali ke kita...

Indahnya mencinta ?

maukah ku beritahukan padamu bagaimana mencintai dengan indah?

Inginkah ku bisikkan bagaimana mencintai dengan syahdu..

Maka dengarlah..



Saat ku jatuh cinta..

Tak akan ku berucap..

Tak akan ku berkata..

Namun ku hanya akan diam..



Saat ku mencintai, takkan pernah ku menyatakan.

Tak akan ku menggoreskan..

Yang ku lakukan hanyalah diam..



Aku tahu, cinta adalah fitrah..sebuah anugrah tak terperih..

Karena cinta adalah kehidupan.

Karena rasa itu adalah cahaya.

Aku tahu, hidup tanpa cinta, bagaikan hidup dalam gelap gulita..

Namun.. Saat rasa itu menyapa, maka hadapi dgn anggun.

Karena rasa itu ibarat belenggu pelangi, dengan begitu banyak warna.

Cinta terkadang mbuatmu bahagia, namun tak jarang mbuatmu menderita.

Cinta ada kalanya manis bagaikan gula,

Namun juga mampu memberi pahit yang sangat getir.

Cinta adalah perangkap rasa..

Sekali kau salah berlaku, maka kau akan terkungkung dalam waktu yang lama

dalam lingkaran derita.



Agar kau dapat keluar dari belenggu itu.

Dan mampu melaluinya dgn anggun..

Maka mencintailah dalam hening.

Dalam diam..

Tak perlu kau lari, tak perlu kau hindari.

Namun juga, jangan kau sikapi dgn berlebihan.

Jangan kau umbar rasamu.

Jangan kau tumpahkan segala sukamu..



Cobalah merenung sejenak dan fikirkan dgn tenang..

Kita percaya takdir bukan?

Kita tahu dengan sangat jelas...

Dia, Allah telah mengatur segalanya dengan begitu rapinya?

Jadi, apa yang kau risaukan?

Biarkan Allah yg mengaturnya,

Dan yakinlah di tangan-Nya semua akan baik-baik saja..



Maka, ku beritahukan padamu,

Pegang kendali hatimu..Jangan kau lepaskan.

Acuhkan semua godaan yg menghampirimu..

Cinta bukan untuk kau hancurkan, bukan untuk kau musnahkan..

Namun cinta hanya butuh kau kendalikan, hanya cukup kau arahkan..



yg kau butuhkan melalui semuanya hanya waktu, sabar dan percaya..

Maka, peganglah kendali hatimu,

Lalu..Arahkan pd Nya..

Dan cintailah dalam diam..

Dalam hening..

Itu jauh lebih indah..



Jauh lebih suci..

hmm..benarkah?..tentunya semua punya pengertian masing2...

siapakah aku

Aku adalah teman sejatimu.

Aku adalah penolongmu yang paling hebat, Juga adalah bebanmu yang paling
berat.

Aku akan mendorongmu maju atau menyeretmu kedalam kegagalan.

Aku sepenuhnya tunduk pada perintahmu

Sembilan puluh persen hal yang kamu perbuat boleh kamu serahkan kepadaku dan
aku akan dapat mengerjakan secara cepat dan tepat.

Aku mudah diatur, tunjukkanlah kepadaku bagaimana persisnya kamu menghendaki
sesuatu dikerjakan dan setelah beberapa kali aku akan mengerjakannya secara
otomatis.

Aku adalah hamba semua orang hebat dan sayangnya juga hamba semua orang
pecundang.

Aku bukan mesin, walaupun aku bekerja dengan presisi mesin ditambah
intelegensi manusia.

Kamu bisa menjalankan aku demi meraih keuntungan atau malah hancur, tidak
ada bedanya bagiku.

Ambillah aku, latihlah aku, bersikaplah tegas terhadapku, maka aku akan
menempatkan dunia dibawah kakimu.

Bersikap longgarlah terhadapku maka aku akan menghancurkanmu.

Siapakah aku?

Aku adalah “Kebiasaan”.

Kebiasaan-kebiasaan yang baik harus dipegang erat-erat dengan kuat dengan
komitmen yang tinggi.

Terlepas bagaimana perasaan anda saat itu, setiap keputusan yang dikuatkan
oleh kehendak anda untuk mengambil tindakan sesuai dengan komitmen anda akan
mendatangkan hasil-hasil yang mengagumkan dalam waktu yang relatif singkat. ..

Secara sadar atau tidak ternyata kebiasaan mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan kita.jadi breusahalah membiasakan hal-hal yg baik..

salam sahabat..

Rabu, 02 November 2011

Kesepian

Kesepian itu bukan sepotong kue
yang ingin aku bagikan.
Tidak juga kepada kamu.

Rasa sepi ini
biar aku nikmati sendiri.
Karena sepi adalah kekasihku:

yang tidak mengenal waktu
tidak mengenal ruang
tidak mengenal kamu
tidak mengenal mereka
tidak mengenal lelah.

Ya. Rasa sepi itu posesif.
Kamu tahu kan maksudnya?
 

“Mencintaimu bukan hanya sekedar kebahagiaan, tetapi juga kebanggaan tersendiri buatku. Setelah retak, patah, dan hancur, ternyata aku masih sanggup mencinta - dengan kekuatan dan kedalaman yang sama, bahkan mungkin lebih. Terima kasih karena telah mengijinkan aku untuk mencintaimu…”